Menjelajah Bangunan Ikon nan Bersejarah di Kota Mode Milan

Minggu, 08 Desember 2019 - 16:07 WIB
Menjelajah Bangunan...
Menjelajah Bangunan Ikon nan Bersejarah di Kota Mode Milan
A A A
MILAN - Kota Milan di Italia senantiasa identik dengan pusat mode atau bisnis. Kota ini juga diasosiasikan dengan legenda sepak bola dengan adanya dua klub raksasa di sana, yaitu AC Milan dan Internazionale Milan yang bermarkas di stadion Giuseppe Meazza, San Siro.

Milan terletak di hamparan Lombardia, wilayah paling maju di Italia. Selama berabad-abad lamanya dia juga dipanggil Mailand, yang masih merupakan nama Milan dalam bahasa Jerman. Provinsi Milan terletak di bagian barat Lombardia; mencakup wilayah seluas 1.982 km persegi. Provinsi ini mempunyai 188 distrik, dengan populasi yang beragam dari Milan hingga Nosate.

Bagi banyak orang, ketika kali pertama menjejakkan kaki di kota di bagian utara Italia ini adalah kota fashion yang menjadi rumah bagi sejumlah brand ternama seperti Gucci, Versace, Prada, dan lain-lain. Namun, kota ini juga menyimpan keindahan panorama yang tidak bisa dilewatkan begitu saja. Salah satunya adalah deretan bangunan cantik gereja nan elegan yang jadi ciri khasnya.

1. Katedral Duomo Milan
Menjelajah Bangunan Ikon nan Bersejarah di Kota Mode Milan

Tidak melulu wisata belanja, di kota ini, pengunjung bisa melihat Katedral Milan (Duomo) yang pembangunannya sampai 600 tahun. Gereja megah ini terletak di pusat Milan dan bisa dikatakan menjadi ikon kota Milan. Gereja ini didedikasikan kepada St. Maria. Gereja ini adalah tempatnya Uskup Agung Milan, yaitu Kardinal Angelo Scola. Butuh waktu hampir enam abad untuk menyelesaikan gereja ala gothic ini. Gereja ini merupakan gereja kelima terbesar di dunia dan kedua terbesar di Italia.

Katedral ini memiliki atap berujung lancip-lancip dengan patung santo santa diujungnya dan palin tertinggi patung emas Bunda Maria (Mariam) dibuat dengan ciri khas arsitektur gotik. Saat SINDO berkunjung ke Katedral Milano beberapa waktu lalu, salah satu hal yang unik dan langsung menjadi perhatian dari gereja ini adalah adanya ratusan patung terbuat dari marmer putih yang diukir dengan detail dan rapi. Patung-patung itu menempel di dinding-dinding Katedral.

Marmer-marmer itu didatangkan dari Candoglia, sebuah desa di Italia. Pintu utama Katedral ini terbuat dari tembaga setinggi 10 meter. Hal menarik dan begitu mengundang decak kagum mata dimana terdapat ukiran tentang cerita perjalanan hidup Yesus Kristus dari lahir hingga penyaliban di bagian pintu ini. Patungnya diukir dengan halus dengan detail anatomi manusia yang sempurna.

Awal sejarah berdirinya, katedral ini merupakan gagasan dari Uskup Agung Antonio da Saluzzo pada tahun 1386 yang berencana ini membuat katedral baru di lokasi Basilica Santa Maggiore. Setahun kemudian, Lord of Milan, Gian Galeazzo Viconti mendirikan Veneranda Fabrica del Duomo, organisasi yang bertanggung jawab terhadap pembangunan katedral mulai dari desain, pembangunan hingga konservasi.

Katedral Duomo ini memiliki panjang 158 meter dan lebar 66 meter. Diperkirakan Katedral ini mampu menampung sekitar 40.000 orang dalam sekali misa. Ada kurang lebih 135 puncak menara, 3.400 patung plus 700 ukiran relief di seluruh katedral ini.

Koleksi patungnya terdiri atas beraneka macam kisah dari Alkitab, mulai dari orang suci, martir penebusan dosa melalui salib hingga patung berlapis emas yang letaknya paling tinggi, adalah Madonnina. Madonnina adalah sebutan untuk Bunda Maria di kalangan Katolik Roma dan Kristen Ortodoks. Di Katedral ini, Madoninna diletakkan di bagian menara runcing tertinggi, yang merupakan salah satu menara runcing dari 135 menara yang ada.

Patung Madoninna ini menjadi simbol pertandingan derby (satu kota) yang selalu berlangsung panas menyertakan rivalitas dua tim sepakbola Milan AC Milan dan Inter Milan yang disebut dengan istilah Derby Della Maddoninna. Untuk masuk ke dalam katedral ini pengunjung harus mengeluarkan biaya 4—15 Euro (Rp64.000—240.000). Namun jika tak cukup waktu, pengunjung bisa menikmati keindahan Katedral dari luar sembari duduk di tangga masuk di depannya dan melihat ratusan pengunjung bercengkrama dengan merpati.

2. Galleria Vittorio Emanuele II

Berlokasi tepat di sebelah pelataran Katedral Duomo terdapat area perbelanjaan elegan dan mewah bernama Galleria Vittorio Emanuele II. Di sini kalian bisa menemukan butik dari beberapa desainer ternama dunia, seperti Prada, Gucci, dan Louis Vuitton. Jika sedang tak ingin belanja, pelancong bisa berjalan-jalan sembari menikmati keindahan arsitektur dan relief di sekujur bangunan.

Galleria Vittorio Emanuele II ini merupakan pusat perbelanjaan terbesar di Milan yang didesain oleh arsitek bernama Giuseppe Mengoni dan dibangun antara 1865—1877. Pusat perbelanjaan ini menawarakan berbagai brand fashion dunia ini didesain dengan atap kaca yang siap meneruskan cahaya matahari. Butik dan outlet merek ternama bersanding dengan gaya bangunannya yang klasik.

Lokasi ini menjadi tempat yang indah dan hidup. Warga setempat menggunakan tempat ini untuk bertemu makan siang atau kopi di kafe-kafenya yang elegan dan melihat-lihat toko mewahnya. Ini adalah bagian dari kehidupan lokal sehingga penduduk Milan menyebutnya sebagai "il salotto". Meski Anda tak punya uang sekalipun untuk belanja di sana, pengunjung boleh masuk dan mampir untuk sekedar mengagumi kemegahan arsitekturnya dengan berfoto atau berselfie ria.

3. Castello Sforzesco
Menjelajah Bangunan Ikon nan Bersejarah di Kota Mode Milan

Ikon wisata Milan lain yang pantang dilewatkan adalah istana megah Castello Sforzesco. Kawasan ini pernah jadi tempat tinggal Keluarga Sforza pada Abad ke-15. Beberapa sumber menyebutkan istana ini merupakan yang terluas di Italia.

Castello Sforzesco dibangun oleh Visconti dan keluarga Sforza yang memerintah Milan dari 1277—1447. Istana ini dibangun pada 1368 dan dibangun kembali pada tahun 1450. Torre de Filarete sepanjang 70 meter merupakan reproduksi 1905 dari gerbang asli menara. Seluruh dinding istana dihiasi lukisan seniman ternama. Sebut saja Leonardo Da Vinci dan Donato Bramante. Benar-benar mengagumkan dan pantang dilewatkan. Terutama bagi Teman Traveler yang menaruh minat pada wisata sejarah dan seni. Castello memiliki Musei del Castello Sforzesco, serangkaian museum, yang salah satunya menampilkan patung. Koleksinya termasuk Pietà Rondanini, karya terakhir Michelangelo. Patung itu dibawa ke sini pada tahun 1953 dari Palazzo Rondanini di Roma.

Pada museum lain di kawasan ini juga menampilkan koleksi seni dekoratif, benda-benda kuno prasejarah dan Mesir, koleksi sejarah musik, dan persenjataan senjata dan baju zirah abad pertengahan. Galeri gambar termasuk lukisan oleh Bellini, Correggio, Mantegna, Bergognone, Foppa, Lotto, Tintoretto, dan Antonello da Messina. Antara dua halaman belakang Castello, sebuah bagian mengarah ke taman, awalnya taman adipati Milan dan kemudian tempat pelatihan militer dan kini menjadi tempat wisata dan pertunjukan berbagai acara kesenian dan budaya di Milan.

4.
Menjelajah Bangunan Ikon nan Bersejarah di Kota Mode Milan


Tak hanya Katedral Duomo, Milan juga memilki sejumlah gereja lain yang unik dan bernilai sejarah tinggi, salah satunya, Gereja Santa Maria Delle Grazie. Hal menarik dan bersejarah yang ada dalam gereja ini tersimpan karya bersejarah Leonardo Da Vinci yang terkenal, The Last Supper, disimpan. Berbeda dengan lukisan Monalisa yang berukuran kecil, The Last Supper ini berukuran sangat besar. Da Vinci melukiskannya pada salah satu dinding gereja alias mural, tepatnya di ruang makan para biarawan. Ukuran dari mural The Last Supper di dinding gereja adalah 4,6 m x 8,8 meter.

Dalam keterangan yang dipasang di pigura kaca di dalam gereja, gereja Katolik Roma ini dibangun sejak 1462. Gereja ini awalnya dibangun untuk mausoleum (makam) The Duke of Milan, Ludovico Il Moro dan keluarganya. Arsitek yang ditunjuk untuk membangunnya adalah Guiniforte Solari yang membangun antara 1466—1482. Arsitek kedua adalah Donato Bramante yang mendesain bagian kubah dengan arsitektur Renaissance.

Da Vinci, masih menurut papan keterangan di dalam gereja ini, tiba di Milan pada 1482. Da Vinci kemudian diminta Duke of Milan untuk melukis The Last Supper di salah satu dinding ruangan makan yang besar. Da Vinci akhirnya melukis mural The Last Supper itu pada 1494—1498 di dinding ruang makan bagian utara. Sedangkan di dinding selatan, ada lukisan Crucifixion yang menggambarkan penyaliban Yesus, dari tangan pelukis dari Lombardi Italia, Giovanni Donato da Montorfano yang dilukis tahun 1495.

SINDO yang berkesempatan ke gereja ini tidak bisa masuk ke dalam gereja untuk bisa melihat lukisan legendaris itu. Meski begitu ada penjelasan dari biarawan dan petugas di Gereja tersebut. "Gereja ini masih berfungsi sebagai biara, tempat tinggal para pendeta dan biarawati, sehingga tidak sering dibuka untuk umum. Lukisan The Last Supper berada di ruang makannya. Sangat besar sekali ukurannya dan tidak ada yang boleh mendekat apalagi menyentuh lukisan ini karena akan berpengaruh pada kualitas bahan kanvas lukisan ini," tutur Paolo, salah satu petugas gereja.

5. Naviglio


Bagi anak muda atau yang ingin hangout melepas penat dapat mengunjungi kafe dan klub musik kanal, Naviglio adalah salah satu hal utama yang harus dilakukan di Milan pada malam hari. Meskipun yang paling aktif di malam hari, di siang hari, ada bengkel butik dan seniman, dan untuk restoran dan festival.

Pada bulan April, lingkungan di sepanjang kanal dipenuhi dengan bunga untuk Festa Di Fiori, dan Festa del Naviglio membawa konser, prosesi, kerajinan, dan pasar antik. Tongkang di sepanjang kanal dihiasi pada pertengahan Juni untuk Sagra di San Cristoforo (Festival Saint Christopher), dan Orkestra Sinfonica di Milano Giuseppe Verdi melakukan sekitar 50 konser pada Kamis dan Jumat malam dan Minggu sore di Auditorium di Milano.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1075 seconds (0.1#10.140)